Croissant: Gigitan Renyah Lezat dari Prancis Ini Resepnya 2024

sectorn.net – Croissant, yang dalam bahasa Prancis berarti “bulan sabit”,  adalah pastry asal Prancis yang begitu populer di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia.  Bentuknya yang menyerupai bulan sabit dengan tekstur luar yang renyah dan lapisan dalam yang lembut  membuat makanan ini menjadi sarapan atau kudapan yang nikmat.

Sejarah Croissant

Asal usul pasti croissant masih menjadi perdebatan.  Namun, kisah yang paling populer menceritakan tentang kemenangan Kekaisaran Romawi atas Ottoman Turki pada tahun 1683.  Konon, para pembuat roti Wina (Austria) yang saat itu bersekutu dengan Romawi,  membuat roti berbentuk bulan sabit untuk  mengejek lambang bulan sabit pada bendera Ottoman.

Asal Croissant

Bahan Baku, Resep dan Proses Pembuatan Croissant

Croissant, pastry asal Prancis berbentuk bulan sabit yang begitu menggoda,  bisa Anda buat sendiri di rumah.  Meskipun proses pembuatannya terbilang rumit, namun dengan ketelatenan dan resep yang tepat, Anda bisa menghasilkan yang  lezat dengan tekstur luar yang renyah berlapis dan bagian dalam yang lembut. Yuk, simak resep berikut ini!

Bahan dasar utama croissant  cukup sederhana, yaitu:

Untuk adonan:

  • 500 gr tepung terigu protein tinggi
  • 11 gr ragi instan
  • 50 gr gula pasir halus
  • 250 ml susu cair dingin
  • 1/2 sdt garam halus
  • 60 gr mentega dingin, potong kotak-kotak kecil

Untuk melipat:

  • 250 gr mentega dingin, blok

Untuk olesan:

  • 1 kuning telur
  • 1 sdm susu cair (optional)

Peralatan tambahan:

  • Mixer dengan spiral dough hook (optional)
  • Rolling pin (penggilas adonan)
  • Plastik wrap
  • Pisau tajam
  • Loyang baking sheet
  • Kertas roti

Langkah-langkah:

  1. Membuat adonan:
  • Campurkan tepung terigu, gula pasir, dan ragi instan dalam wadah besar. Aduk rata menggunakan whisk.
  • Tambahkan susu cair dingin sedikit demi sedikit sambil diaduk menggunakan mixer dengan spiral dough hook (atau mixer tangan biasa) hingga adonan setengah kalis.
  • Tambahkan garam dan mentega dingin yang sudah dipotong kotak-kotak. Uleni kembali hingga adonan kalis elastis.
  • Tanda adonan kalis elastis adalah adonan sudah tidak menempel di wadah dan bisa dibentuk menjadi bola mulus.
  • Bulatkan adonan, kemudian masukkan ke dalam wadah bersih. Tutup dengan plastik wrap. Diamkan adonan selama 1 jam pada suhu ruang atau hingga mengembang dua kali lipat.
  1. Melapisi adonan dengan mentega:
  • Keluarkan adonan dari wadah. Taburi sedikit tepung terigu di permukaan datar bersih. Gilas adonan membentuk persegi panjang dengan ketebalan sekitar 1/2 cm.
  • Keluarkan mentega dingin yang sudah diblok dari kulkas. Kemudian, pipihkan mentega dengan menggunakan rolling pin hingga ketebalannya sekitar 1 cm.
  • Letakkan mentega di tengah adonan yang sudah digilas. Lipat sisi kanan dan kiri adonan menutupi mentega. Jepit rapat bagian ujungnya agar mentega tidak keluar saat digiling.
  • Beri sedikit tepung terigu pada permukaan adonan. Gilas perlahan adonan hingga ketebalannya menjadi sekitar 2-3 kali lipat. Usahakan agar mentega tetap berada di dalam adonan.
  • Lakukan lipatan tiga. Lipat sepertiga bagian bawah adonan ke arah atas, kemudian lipat sepertiga bagian atas adonan ke arah bawah menutupi lipatan pertama.
  • Beri sedikit tepung terigu pada permukaan adonan. Putar adonan seperempat lingkaran sehingga lipatan berada secara horizontal. Ulangi proses menggilas dan melipat sebanyak tiga kali.
  • Setiap selesai melipat, bungkus adonan dengan plastik wrap dan masukkan ke dalam kulkas selama minimal 30 menit. Proses ini dilakukan untuk memaksimalkan terbentuknya lapisan-lapisan pada croissant.
  1. Membentuk croissant:
  • Keluarkan adonan dingin dari kulkas. Gilas adonan membentuk persegi panjang dengan ketebalan sekitar 3-4 mm.
  • Potong adonan menjadi segitiga panjang dengan ukuran sesuai selera (biasanya dengan alas sekitar 10 cm dan tinggi sekitar 15-20 cm).
  • Buat sayatan kecil di bagian dasar segitiga (alasnya). Kemudian gulung adonan dari bagian alas ke ujung secara perlahan dan rapat.
  • Bentuk ujung runcing dengan cara sedikit menekuk ke dalam.
  1. Proofing kedua dan pemanggangan:
  • Susun di atas loyang baking sheet yang sudah dialasi kertas roti. Beri jarak antar agar tidak saling menempel saat mengembang.
  • Tutup dengan plastik wrap longgar dan diamkan selama 1-2 jam pada suhu ruang hingga mengembang sekitar dua kali lipat.
  • Panaskan oven dengan suhu 200°C (api atas bawah).
  • Kocok lepas kuning telur dan susu cair (optional) untuk dijadikan bahan olesan. Olesi permukaan dengan bahan olesan tipis-tipis.
  • Panggang

Proses pembuatan terbilang rumit.  Adonan dibentuk menjadi lembaran, kemudian dilapisi dengan mentega dingin dan dilipat berulang kali. Teknik inilah yang menciptakan tekstur berlapis dan renyah khas.  Setelah itu, adonan didiamkan untuk difermentasi, kemudian dibentuk bulan sabit dan dipanggang hingga berwarna keemasan.

Variasi Croissant

Variasi Croissant

Croissant klasik biasanya dinikmati begitu saja atau dengan olesan mentega dan selai.  Namun, seiring berjalannya waktu,  muncul berbagai variasi dengan isian yang lezat, seperti:

  • Croissant almond: diisi dengan selai almond dan ditaburi irisan almond.
  • Croissant coklat: diisi dengan coklat batangan atau meses coklat.
  • Croissant ham dan keju: diisi dengan irisan ham dan keju, cocok untuk dijadikan menu sarapan.
  • Pain au chocolat: Mirip dengan croissant coklat, namun pain au chocolat berbentuk persegi panjang dan biasanya mengandung lebih banyak coklat.

Masakan ini sudah menjadi kudapan yang mudah ditemukan di Indonesia.  Anda dapat menemukan di toko roti, kafe, bahkan supermarket.  Harganya pun bervariasi, tergantung pada ukuran, isian, dan tempat penjualnya.

Untuk menikmati croissant dengan sempurna,  pastikan masih hangat atau baru dipanggang.  Nikmati tekstur renyahnya di bagian luar dan lembutnya di bagian dalam.  Makanan ini  bisa Anda santap  dengan secangkir kopi atau teh hangat.

Kesimpulan

Croissant adalah pastry asal Prancis yang  lezat dan digemari oleh banyak orang.  Dengan kisah sejarahnya yang menarik, proses pembuatan yang rumit, dan beragam variasi rasa, makanan ini  tetap menjadi kudapan favorit tak lekang oleh waktu.