3 Filosofi Perusahaan Jepang Yang Membuat Mereka Besar

sectorn.net – Perusahaan-perusahaan Jepang telah lama dikenal dengan keunggulannya dalam hal kualitas, inovasi, dan daya saing. Banyak perusahaan Jepang yang telah menjadi pemain global terkemuka di berbagai industri, seperti otomotif, elektronik, dan manufaktur.

Apa yang membuat perusahaan-perusahaan Jepang ini begitu sukses? Salah satu faktornya adalah filosofi bisnis yang dianut oleh perusahaan-perusahaan tersebut. Filosofi bisnis ini telah diturunkan dari generasi ke generasi dan menjadi bagian penting dari budaya kerja Jepang.

Berikut adalah tiga filosofi perusahaan Jepang yang membuat mereka besar:

  1. Kaizen

Kaizen adalah filosofi yang menekankan pentingnya perbaikan terus-menerus. Filosofi ini mendorong karyawan untuk selalu mencari cara untuk meningkatkan proses, produk, atau layanan mereka. Kaizen telah menjadi salah satu faktor kunci dalam kesuksesan perusahaan-perusahaan Jepang dalam hal kualitas dan inovasi.

  1. Wa

Wa adalah konsep Jepang yang mengacu pada rasa kebersamaan dan harmoni. Filosofi ini mendorong karyawan untuk bekerja sama dan saling mendukung satu sama lain. Wa telah membantu menciptakan lingkungan kerja yang positif dan produktif di perusahaan-perusahaan Jepang.

  1. Gemba

Gemba adalah istilah Jepang yang mengacu pada tempat di mana pekerjaan benar-benar dilakukan. Filosofi ini menekankan pentingnya para pemimpin mengunjungi gemba untuk melihat secara langsung bagaimana pekerjaan dilakukan. Gemba membantu para pemimpin untuk memahami masalah yang dihadapi karyawan dan mengambil tindakan untuk mengatasi masalah tersebut.

Ketiga filosofi ini telah membantu perusahaan-perusahaan Jepang untuk menjadi pemimpin dalam berbagai industri. Filosofi-filosofi ini telah menjadi bagian penting dari budaya kerja Jepang dan akan terus menjadi bagian penting dari kesuksesan perusahaan-perusahaan Jepang di masa depan.

Berikut adalah beberapa contoh penerapan filosofi perusahaan Jepang dalam kehidupan sehari-hari:

  • Kaizen diterapkan oleh Toyota dalam proses manufakturnya. Toyota memiliki tim kaizen yang secara rutin mengunjungi pabrik untuk mencari cara untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi.
  • Wa diterapkan oleh perusahaan-perusahaan Jepang dalam berbagai bentuk, seperti kerja tim, pelatihan bersama, dan kegiatan rekreasi bersama.
  • Gemba diterapkan oleh pemimpin perusahaan Jepang untuk memahami masalah yang dihadapi karyawan dan mengambil tindakan untuk mengatasi masalah tersebut.

Filosofi perusahaan Jepang ini dapat menjadi inspirasi bagi perusahaan-perusahaan di seluruh dunia. Filosofi-filosofi ini dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan kualitas, inovasi, dan daya saingnya.

perusahaan jepang

3 Paradigma Pada Perusahaan Jepang

Tidak hanya itu, Pertama, organisasi yang kompak dan inovatif. Di Jepang, organisasi harus dipastikan terang, baik itu misi, visi atau tujuan, dengan support penuh beberapa direksi. Tidak hanya itu, perkembangan dan kesejahteraan pegawai harus juga dipandang penting. Bila dua faktor ini telah terwujud, karena itu kreasi dan pengembangan dapat dilakukan agar organisasi dapat sesuaikan jaman.

Ke-2 , organisasi yang ‘lembut’. Tujuannya, saat jalankan organisasi seharusnya jangan ‘grasa-grusu’. Mengambil contoh dalam proses pengambilan keputusan. Ini harus dilaksanakan dengan jeli dan terarah. Tidak lupa wajib mengikutkan keputusan beberapa kelompok kerja.

Ke-3 , organisasi seperti komune. Di Jepang, pegawai dipandang seperti partner kerja yang selalu dipandang. Karena dipandang begitu, mereka dapat bekerja di satu perusahaan sepanjang umur mereka. Ditambah, management akan memberi banyak kesempatan promo dan peningkatan gaji tiap tahunnya.

Ke-3 ciri-ciri filosofi itu pasti bukan hanya gagasan semata-mata. Dalam prakteknya, Jepang betul-betul sukses memberikan bukti. Salah satunya contoh saat terjadi akselerasi kemajuan ekonomi pasca-Perang Dunia II.

Beberapa Perusahaan Terkenal Dari Negara Jepang

  1. Toyota Motor
  2. Nippon Telegraph & Tel
  3. Mitsubishi UFJ Financial
  4. Sony
  5. Softbank
  6. Japan Post Holdings
  7. Sumitomo Mitsui Financial
  8. Honda Motor
  9. Mitsubishi
  10. KDDI

Pertumbuhan Ekonomi Jepang Tidak Memakan Waktu Lama

Pertumbuhan ekonomi Jepang telah menjadi perhatian utama dalam sejarah ekonomi global. Berikut adalah beberapa fase penting dalam pertumbuhan ekonomi Jepang:

Pasca Perang Dunia II (1945-1950-an):

Setelah Perang Dunia II, Jepang mengalami fase pemulihan yang cepat. Bantuan Marshall Plan dan perubahan dalam kebijakan ekonomi membantu memulihkan infrastruktur dan produksi.

Ekspansi Ekonomi (1950-an – 1960-an):

Pada tahun 1950-an dan 1960-an, Jepang melanjutkan pertumbuhannya sebagai kekuatan ekonomi global. Faktor-faktor seperti fokus pada industri ekspor, inovasi teknologi, dan manajemen yang efisien berkontribusi pada pertumbuhan yang pesat.

filosopi perusahaan jepang

Masa “Ekonomi Mengejutkan” (1970-an – 1980-an):

Jepang mengalami periode pertumbuhan ekonomi yang luar biasa pada tahun 1970-an dan 1980-an. “Ekonomi Mengejutkan” dicirikan oleh pertumbuhan tinggi, inovasi teknologi, dan dominasi industri seperti elektronik dan otomotif.

Reformasi Struktural dan Pemulihan (2000-an):

Pemerintah Jepang berupaya melakukan reformasi struktural untuk memperbaiki masalah ekonomi. Meskipun pemulihan terjadi, pertumbuhan ekonomi tetap moderat dibandingkan dengan masa-masa kejayaan sebelumnya.

Abenomics (2010-an):

Pada awal 2010-an, Perdana Menteri Shinzo Abe memperkenalkan kebijakan ekonomi yang dikenal sebagai “Abenomics.” Kebijakan ini bertujuan untuk mengatasi deflasi, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan mengatasi masalah demografi melalui kebijakan moneter, fiskal, dan struktural.

Pandemi COVID-19 dan Tantangan Terkini:

Seperti banyak negara lain, Jepang juga terpengaruh oleh pandemi COVID-19, yang memiliki dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Pemerintah melibatkan stimulus ekonomi dan upaya pemulihan untuk mengatasi dampak ekonomi pandemi.